![]() |
Kondisi Lapangan Desa Tegalglagah/Bayu Putra P |
Bercerita
sedikit tentang lapangan di desaku ini. Waktu aku kecil, aku sering bermain di
situ. Dari mulai bermain sepak bola hingga bermain layang-layang. Bahkan ketika
hari kemerdekaan Indonesia (17 Agustus), biasanya lapangan tersebut digunakan
untuk menggelar pertunjukan wayang golek.
Aku sering
menontonya bersama keluarga dan teman-teman.
Itu sangat menghibur dan seru sekali. Apalagi suasana tempatnya di padu
dengan angin malam pesawahan. Ya karena memang lapangan di desaku ini
berdekatan dengan sawah.
Bercerita
tentang sepak bola. Waktu aku SD, aku sering bermain sepak bola juga di
lapangan. Yang paling seru ketika aku bermain sepak bola pada saat pelajaran
olahraga. Ketika bertanding dengan teman dari SD lain, jika kalah harus buka
baju dan menggendong yang menang. Itu adalah momen yang paling berkesan hingga
sekarang.
Lapangan
tersebut juga tidak hanya digunakan untuk pertandingan sepak bola anak kecil.
Lapangaan di desaku ini sering mengadakan turnamen tingkat remaja sampai dewasa
dan pernah juga digunakan untuk pengadakan turnamen sepak bola antar desa. Itu
seru sekali, karena setiap ada turnamen, saya pasti menontonya.
Sayangnya,
kondisi lapangan saat ini sangat tidak terawat. Mungkin kurang perhatian, atau
memang tidak diperhatikan. Yang sangat miris, ketika lapangan di desaku itu
digunakan untuk menjemur padi dan bawang merah ketika panen raya. Bahkan ketika
musim hujan juga sering kebanjiran. Ya, pada akhirnya lapangan tidak bisa digunakan.
Hal itulah yang menjadikan lapangan di desaku ini berbeda. Kondisinya tidak
seramai dulu.
Aku berharap,
lapangan di desaku ini bisa terawat. Dan semoga dapat lagi digunakan untuk
tempat menyalurkan bakat-bakat para pemuda. Yang pada akhirnya bisa ramai
seperti dulu lagi.
Demikian
cerita singkat tentang lapangan di desaku. Bila ada salah ucapan, memohon maaf
yang sebesar-besarnya. (Bayu Putra P)
*Tulisan ini sudah dimuat di Buletin Teman Pemuda Edisi 001 (Juni 2020)
*Tulisan ini sudah dimuat di Buletin Teman Pemuda Edisi 001 (Juni 2020)
0 comments
Post a Comment